Artwork by @damaratirta
______________
Sedalam puisi 'Hujan Bulan Juni', bulan ke-6 di tahun 2023, kali ini Kos Atos mencoba menunjukkan betapa serius dan dalamnya para penghuni (personil) dan penjaga kos (tim produksi Kos Atos) berjalan bersama, melangkah bersama, dalam melanjutkan kiprah, bentuk eksistensi, dan segala hal yang berbau karya coba ditunjukkan lewat aroma-aroma baru, dalam bentuk komposisi-komposisi agak 'random', yang menguap tanpa ke-sia-siaan, lewat anugerah pemikiran, ide dalam kepala, langkah dan pikiran para personil dan tim produksi band ini.
Rumah bernama Kos Atos terus menua lewat geliat karya, album ke-6 berjudul 'Orkes Is Dead' menjadi penanda, betapa rumah ini mampu menuangkan masakan aneka rasa lewat komposisi-komposisi yang ada, berisi 8 ramuan siap saji telah bisa dinikmati lewat platform music digital macam spotify, apple music dan lainnya, siap sedia memberikan pemahaman baru bagaimana situasi dan kondisi orkes pada masa-masa ini, periode ini, yang begitu membumi, Didi Kempot (Alm) menjadi titik balik lahirnya trend bagaimana orkes kembali bergerilya menuju telinga-telinga segala lini pendengar musik tanah air, lewat festival, lewat konser-konser, digital music platform, orkes menjadi lini lain yang menjadi pilihan diantara genre lain yang biasa didengar orang kebanyakan.
8 track lagu-lagu Kos Atos diproduksi, direkam setahun lalu, tepatnya di 2022, salah satu materinya dilepas dalam bentuk Music Video lewat lagu 'Mblenjani Roso', setelahnya tinggal sisa yang berjumlah 7 Lagu tambahan yang sudah bisa dinikmati hari ini.
Turut menyumbang suara, Iksan Skuter, Ustard Chipeng, juga berisik lewat instrumentalia bunyi-bunyinya, Rio Armand, Barnabas Imanuel, Erick Ryan S., Kharisma Ramadhan, Rionaldo S., Agnesia KP., Fransisco Anggara, Kang Kendang, dan tentu saja Eka Catra, dapur tempat memasak ke-semuanya dari Creatorikos.
Selamat mendengarkan Orkes masa-ke-masa, dari Kos Atos yang masih terus merasa muda, diperjalanan menuju tua angka-angka umurnya.
Posting Komentar