Kos Atos, Grup Orkes Keroncong Formula Plus Plus [Portal Musik Malang]



Portalmusikmalang.com – Kos Atos bukanlah kost-kostan atau kost yang keras (atos) melainkan grup musik, yang personilnya anak kost. Sekumpulan anak muda datang dari daerah masing-masing untuk melanjutkan pendidikannya, dan mereka pun dipertemukan di Progam Studi, Jurusan, Fakultas & Kampus yang sama. Kuliah dan menjadi mahasiswa tentu sangat menyenangkan, berbeda saat masih duduk dibangku Sekolah Menengah yang menggunakan seragam, kuliah menggunakan pakaian bebas rapi dan gaul.

Dosen sering memberikan job kepada mahasiswanya dan kami pun ditugaskan untuk bermain musik keroncong di acara kampus, seperti seminar , workshop dan sebagainya, dari situlah awal mulanya grup musik ini ada. Apa yang dilakukan saat itu adalah kebetulan, kami sepakat untuk membuat grup musik sungguhan dan menerima job diluar kampus, dan terus berjalan sampai saat ini. Sebagaimana siaran pers yang diterima oleh portalmusikmalang.com


Kos atos beranggotakan Mukti (Vokal), Sandy (Gitar), Rizky (Biola/Suling), Eka (Cak), Krisna (Cuk), Risandy (Bass) dan Vigil (Cajon), sedangkan Cello additional player. Semua personil berasal dari berbagai daerah mulai dari Banyuwangi, Madura, Sidoarjo, Pasuruan, Blitar, Jombang dan yang paling dekat, dari Sekadau (Kalimantan Barat). Malang 27 Februari 2014 adalah hari terbentuknya Kos Atos bertepatan dengan job pada seminar Nasional di gedung E6, Fakultas Sastra , Universitas Negeri Malang. Keroncong salah satu musik yang sangat istimewa dan sangat berkembang di Indonesia hingga saat ini. Banyak grup Orkes Keroncong yang berkembang di Kota Malang, tidak terkecuali para kaula muda pun mulai marak memainkan musik keroncong, termasuk Kos Atos.

Perjalanan Kos Atos sampai pada titik puncak, yaitu memilih untuk berkarya pada jalur indie yang membawakan karya original milik Kos Atos sendiri. Setelah sebelumnya kami membawakan lagu-lagu top masa kini, atau tembang lawas populer, kini kami lebih fokus untuk menyajikan karya Kos Atos. Pada tahun 2016 setelah 2 tahun berjalan, kami memutuskan untuk membuat album yang memuat karya-karya kami.

Album Perdana

Album perdana kami bisa dibilang unik dan cukup berbeda dengan grup musik pada umumnya. Musik yang disajikan Kos Atos memadukan musik keroncong dengan beberapa unsur-unsur dan genre musik, misalnya pada lagu ”Salam Untuk Desa” terdapat notasi pentatonik Jawa Pelog Barang dalam instrumen maupun sinden, sedangkan pada instrumen suling menggunakan Pelog Bem. Pada beberapa bait lagu ini juga ada unsur Choir dan sebait doa yang mengalun bersamaan. Selain unsur tradisi kami juga menambahkan Brass Section (Saxophone, Trumpet & Trombone) pada lagu berjudul “Segala Rasa” dan pada lagu berjudul “Cerita” kami tambahkan unsur String Section (Violin, Viola & ViolonCello). Kami sengaja memberi kesan yang berbeda pada karya kami, mungkin itu yang membedakan Kos Atos dengan grup musik lainnya.

Konsep musik yang berbeda ini dilatarbelakangi oleh berbagai ide dari masing-masing personil yang mempunyai dasar bermusik dan kesukaan musik yang berbeda-beda, ada yang suka musik Pop, Punk, Blues, Rock, Etnik, Classic, dan Keroncong. Dari berbagai macam pemikiran dan percobaan, kami pun akhirnya menemukan formula apa yang harus kami sajikan di Kos Atos. Apa yang telah kami lakukan di Kos Atos berawal dari kesukaan kami untuk bermusik dan ingin memperkenalkan musik kami kepada masyarakat.

Luta

Meluncurkan album perdana Kos Atos adalah harapan semua personil, bagi kami memiliki album seperti memiliki harta karun dan akan berdampak seumur hidup. Mimpi kami untuk bisa melakukan rekaman profesional dan menyimpan karya kami dengan sangat baik sudah kami dapatkan, kami selalu bersyukur dengan segala apapun yang kami dapatkan dari proses berkarya di Kos Atos. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh rekan yang terlibat dalam karya – karya kami.

Album perdana kami bertajuk Luta, luta berasal dari bahasa Portugis yang artinya Berjuang. Kenapa kami memilih bahasa Portugis? Karena kami ingin membawa unsur Bangsa Portugis di Album Perdana kami, Bangsa Portugis sangat berperan dalam perkembangan musik keroncong. Pada tahun 1500-an Bangsa Portugis masuk ke Indonesia kemudian mengalami kekalahan dalam perang melawan Belanda. Akhirnya mereka menjadi tawanan Belanda dan harus melakukan pekerjaan yang diperintahkan oleh Belanda. Mereka bertani, bekerja dipelabuhan sebagai buruh kasar, dan lain sebagainya. Di sela-sela waktu istirahat setelah bekerja dan bertani, para tawanan Portugis itu menghibur diri dengan bernyanyi dan bersenandung dengan kesenian yang mereka bawa dari negeri asalnya. Meskipun dalam keadaan yang terpuruk saat itu, mereka tetap berjuang dan masih tetap ingat akan kesenian negeri asalnya.

Kisah bangsa Portugis menginspirasi kami untuk berjuang dalam berkarya. Musik keroncong yang kami sajikan adalah hasil pemikiran kami untuk tetap bisa melestarikan keroncong dengan cara yang berbeda namun tidak mengurangi esensi Keroncong itu sendiri. Oleh karena itu , album pertama kami bertajuk Luta (Berjuang), agar kami selalu terus berjuang, berkarya dan mempertahankan eksistensi Keroncong.

Tahun 2016 ini Kos atos meluncurkan Album perdana yang dirilis oleh Kos Atos Management dan Antz Music Studio, tepatnya 13 September 2016 yang dilaksanakan di God Bless 2, Malang. Pembuatan materi lagu dari Kos Atos di olah di Antz Studio Music, Route 66 records serta Mixed & Mastering oleh Sam Nizam. (ka/pr).

Sumber: Portal Musik Malang

Posting Komentar

My Instagram